Skip Navigation LinksKETERANGAN-PERS-No.-01-RELEASE-IP-2021

 Pemerintah Apresiasi Keandalan PLTU Suralaya dan Komitmennya Terhadap Program dan Target yang Ditetapkan Pemerintah

KETERANGAN PERS

NO. 01/RELEASE/IP/2021

Pemerintah Apresiasi Keandalan PLTU Suralaya dan Komitmennya Terhadap Program dan Target yang Ditetapkan Pemerintah

Cilegon – PLTU Suralaya pertama kali dibangun pada tahun 1984 dengan 2 (dua) Unit Pembangkit dan terus di tingkatkan hingga menjadi  7 (tujuh) Unit Pembangkit dengan total kapasitas terpasang 3.440 MW. PLTU yang merupakan PLTU terbesar di Indonesia ini memproduksi sekitar 50% dari total produksi PT Indonesia Power dan menyumbang 17% dari energi listrik kebutuhan Jawa-Madura-Bali. Saat ini PLTU Suralaya telah bertransformasi menjadi pembangkit modern dan ramah lingkungan, karena kini PLTU Suralaya menggunakan biomassa sebagai campuran bahan bakar batubara atau co-firing di PLTU Suralaya. PLTU Suralaya baru-baru ini mendapat apresiasi dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia Arifin Tasrif saat kunjungannya beserta jajaran ke PLTU Suralaya, Rabu (30/12). Arifin menyebutkan upaya PLTU Suralaya ini merupakan bagian dari komitmen dunia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan CO2, "Itu bagian dari komitmen dunia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan CO2. Kalau tidak melaksanakan komitmen tersebut, kita terpojokkan dalam dunia internasional," tegas Arifin.

Selain sebagai penyumbang terbesar kebutuhan energi listrik Jawa-Madura-Bali, PLTU Suralaya juga tidak mengesampingkan aspek kinerja, tanggung jawab lingkungan dan CSR nya. Sistem tata kelola yang baik dan selalu mengedepankan dan memperhatikan aspek keselamatan dan Lingkungan sebagai salah satu kunci prestasi PLTU Suralaya. Sebagai bagian dari tata kelola perusahaan yang baik PT Indonesia Power Suralaya PGU melakukan Program Tanggung Jawab Sosial atau lebih sering dikenal dengan Program CSR (Corporate Social Responsibility), diantaranya mendirikan Eco Park Suralaya yang dalam pembangunannya menggunakan paving blok yang memanfaatkan fly ash & bottom ash (FABA) sebagai bahan bakunya. Dalam fungsinya, Eco Park Suralaya ini juga menjadi tempat rekreasi serta tempat mata pencaharian baru bagi masyarakat sekitar dan mitra binaan dengan macam-macam produknya. Fly Ash Bottom Ash (FABA) adalah abu sisa pembakaran batubara pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Selain untuk pembuatan paving block, FABA juga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan bata ringan, tiang panel dan pagar panel. Pemanfaatan FABA ini juga telah diikuti 2 Unit Indonesia Powe lainnya yaitu PLTU Labuan & PLTU Pelabuhanratu.

PLTU Suralaya yang sejak tahun 2014 sampai dengan tahun 2020 telah mendapatkan Penghargaan PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta 3 (tiga) kali menjadi kandidat Peraih PROPER Emas ini mempunyai program CSR Satya Gawa yang memberdayakan ODGJ (Orang dengan gangguan jiwa) menuju kegiatan ekonomi inklusif untuk peningkatan kesehatan jiwa dan peningkatan ekonomi.  Selain itu juga masih terdapat program CSR lainnya, yaitu Omah Kreteg, yang mengangkat kekayaan makanan tradisional setempat, Taman Budaya Suralaya dan Program Sepekan (Sekolah Peduli Lingkungan) yang mendorong "Sekolah peduli lingkungan menuju sekolah Adiwiyata". Bahkan beberapa waktu lalu mitra binaan Suralaya PGU Omah Kreteg dan Rumah Kreatif mendapatkan beberapa Penghargaan dari Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Kecil Pemerintah Kota Cilegon.


Contact Person:
IGAN SUBAWA PUTRA
CORPORATE SECRETARY PT INDONESIA POWER
subawa.putra@indonesiapower.co.id

HP: 08123887780

Keterangan Pers Lainnya

  • ​Indonesia Power Dorong ITS untuk Teliti dan Ciptakan "Kompor Pintar"

  • Terapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan, Indonesia Power Resmi Menjadi Perusahaan Pertama di Sektor Ketenagalistrikan yang Mendapatkan Sertifikasi ISO 37001:2016

  • Cerita Sukses Kampung Pelag dengan Indonesia Power Kamojang POMU