Page 276 - Annual Report 2022 - PLN Indonesia Power
P. 276
Powering Sustainable
and Prosperous Future
Tinjauan Kinerja Keuangan
Financial Performance Highlights
Utang Pajak Taxes Payable
Utang Pajak PLN Indonesia Power meningkat 49,75% dibandingkan PLN Indonesia Power’s Taxes Payable increased 49.75% from
tahun 2021 menjadi Rp519,31 miliar di tahun 2022. Peningkatan 2021, to Rp519.31 billion in 2022. This was mainly due to unpaid
tersebut terutama disebabkan oleh PPN bulan Desember 2022 Compulsory VAT Collection for December 2022 invoice.
yang belum disetorkan.
Beban yang Masih Harus Dibayar Accrued Expenses
Beban yang Masih Harus Dibayar PLN Indonesia Power lebih rendah PLN Indonesia Power’s Accrued Expenses were 17.63% lower than
17,63% dibandingkan tahun 2021 menjadi Rp263,58 miliar di in 2021, to Rp263.58 billion in 2022. This was contributed by the
tahun 2022. Hal tersebut terutama dipengaruhi oleh pembayaran payment of a part of cost payables.
sebagian utang biaya.
Utang Pajak Penghasilan Badan Corporate Income Tax Payables
Utang Pajak Penghasilan Badan PLN Indonesia Power meningkat The Corporate Income Tax Payables increased 435.54% from 2021,
435,54% dibandingkan tahun 2021 menjadi Rp16,59 miliar di tahun to Rp16.59 billion in 2022. This was particularly due to the increase
2022. Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan in Corporate Income Taxes in Subsidiary.
pada Pajak Penghasilan Badan pada Anak Perusahaan.
Liabilitas Sewa (Bagian Jangka Pendek) Lease Liabilities (Current Portion)
Liabilitas Sewa bagian jangka pendek PLN Indonesia Power lebih PLN Indonesia Power’s Lease Liabilities (Current Portion) were
rendah 33,73% dibandingkan tahun 2021 menjadi Rp444,17 miliar 33.73% lower than in 2021, to Rp444.17 billion in 2022. This
di tahun 2022. Hal tersebut terutama dipengaruhi oleh kontrak was particularly a result of finalized lease contract and PBR tariff
sewa yang sudah selesai dan perubahan tarif dalam perhitungan change in the calculation of Minimum Lease Payment (MLP). It
Minimum Lease Payment (MLP). Disajikan secara lebih rinci dalam is presented in more detail in the Notes to the Audited Financial
catatan atas Laporan Keuangan Audit yaitu catatan No. 19. Statements, namely Note No. 19.
Pinjaman dari Pemegang Saham (Bagian Jangka Pendek) Loans from Shareholders (Current Portion)
Pinjaman dari Pemegang Saham bagian jangka pendek PLN The current portion of Loans from Shareholders increased 9.27%
Indonesia Power meningkat 9,27% dibandingkan tahun 2021 from 2021, to Rp277.93 billion in 2022. The loans are from PLN,
menjadi Rp277,93 miliar di tahun 2022. Pinjaman tersebut used for funding CCPP Tambak Lorok Block 3 project which is
merupakan pinjaman dari PLN yang digunakan untuk mendanai maturing in 2023. It is presented in more detail in the Notes to
proyek PLTGU Tambak Lorok Blok 3 yang akan jatuh tempo the Audited Financial Statements, namely Note No. 31.
di tahun 2023. Disajikan secara lebih rinci dalam catatan atas
Laporan Keuangan Audit yaitu catatan No. 31.
Liabilitas Imbalan Kerja (Bagian Jangka Pendek) Employee Benefit Liabilities (Current Portion)
Liabilitas Imbalan Kerja bagian jangka pendek PLN Indonesia Power The current portion of Employee Benefit Liabilities increased 1.93%
meningkat 1,93% dibandingkan tahun 2021 menjadi Rp704,61 miliar from 2021, to Rp704.61 billion in 2022. This was in accordance with
di tahun 2022. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh beberapa Actuary calculations. It is presented in more detail in the Notes to
asumsi Aktuaria. Disajikan secara lebih rinci dalam catatan atas the Audited Financial Statements, namely Note No. 20.
Laporan Keuangan Audit yaitu catatan No. 20.
276 Laporan Tahunan 2022 www.plnindonesiapower.co.id
PT PLN Indonesia Power