Page 256 - Sustainability Report 2021 - Indonesia Power
P. 256
Menghadirkan Keberlanjutan
Lingkungan Menuju Karbon Netral
Satu Dekade Indonesia Power
Raptor Protector Konsisten
Jaga Populasi Elang Indonesia
A Decade of ‘Indonesia Power
Raptor Protector’ Protects
Indonesia's Eagle Population
Bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik In collaboration with the Ministry of Environment and Forestry
Indonesia (KLHK), Indonesia Power memanfaatkan momentum Hari of the Republic of Indonesia (KLHK), Indonesia Power took
Lahir Pancasila untuk melakukan pelepasliaran satwa yang identik advantage of the momentum of Pancasila's Day to release the
dengan lambang negara yaitu Burung Elang Jawa dan Elang Ular Bido national symbol, i.e., the Javan Hawk-Eagle and Crested Serpent
di Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Menteri Lingkungan Hidup Eagle at the Mount Halimun Salak National Park. The Minister
dan Kehutanan Republik Indonesia – Siti Nurbaya Bakar menyampaikan of Environment and Forestry of the Republic of Indonesia – Siti
tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem di Indonesia Nurbaya Bakar, conveyed the importance of maintaining the
untuk kehormatan bangsa. Karena cukup dengan menjaga apa yang ecosystem balance in Indonesia for the nation's pride. It is enough
kita punya sekarang dapat membuat kita disegani oleh bangsa lain, to maintain what we have now to be respected by other nations.
termasuk dengan menjaga ekosistem di Indonesia. This includes maintaining the ecosystems in Indonesia.
Jauh sebelum kegiatan ini, Indonesia Power telah memulainya Long before the activity, Indonesia Power had started a Corporate
melalui sebuah project Corporate Social Responsibility (CSR) terkait Social Responsibility (CSR) project related to biodiversity, which
biodiversity yang dilakukan pada akhir Desember 2011. Bekerja was carried out at the end of December 2011. In collaboration with
sama dengan Suaka Elang, Indonesia Power melakukan pemetaan the Eagle Sanctuary, Indonesia Power conducted a mapping of
konservasi keanekaragaman hayati di sekitar Kawasan Kamojang biodiversity conservation around the Kamojang and Mount Salak
dan Gunung Salak. Atas dasar hasil pemetaan pada tahun 2011, maka areas. Based on the 2011 mapping results, in 2012, Indonesia
pada tahun 2012 secara resmi Indonesia Power memulai program Power officially started the Biodiversity Conservation program
Konservasi Biodiversity dengan tagline Indonesia Power Raptor Protector with the tagline ‘Indonesia Power the Raptor Protector’, starting
diawali dengan melakukan adopsi 4 (empat) ekor burung elang yang with the adoption of four (4) eagles in collaboration with the Eagle
bekerjasama dengan Suaka Elang. Sebagai bentuk apresiasi dari Suaka Sanctuary. As a form of appreciation from the Eagle Sanctuary at
Elang pada saat itu, Indonesia Power mendapat kehormatan untuk that time, Indonesia Power had the honor to name its adopted
memberikan nama pada burung elang yang diadopsinya yaitu El Zado eagle, i.e., El Zado (Javan Hawk-Eagle of Indonesia Power), El
(Elang Jawa Indonesia Power), Elang Brontok diberi nama El Bondo Bondo (Changeable Hawk-Eagle of Indonesia Power), Elin (Crested
(Elang Brontok Indonesia Power), Elang Ular Bido dinamai Elin (Elang Serpent Eagle of Indonesia Power), and Si Ojang (Eagle to be
Bido Indonesia Power) dan yang terakhir diberi nama si Ojang (Elang released into the Kamojang area).
yang akan dilepasliarkan di kawasan Kamojang).
Berlanjut dari pengadopsian Satwa Elang tersebut, Indonesia Power In addition to the Eagle adoption, Indonesia Power, via
melalui salah satu sub unit yang ada di Gunung Salak yaitu PLTP Gunung one of the sub-units in Mount Salak, i.e., GPP Gunung
Salak melaksanakan Program Pelestarian Keanekaragaman Hayati yaitu Salak, carried out the Biodiversity Preservation Program,
salah satunya ikut melakukan kegiatan rehabilitasi atau perawatan by participating in regular rehabilitation or maintenance
rutin di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ) yang telah dilakukan at the Javan Hawk-Eagle Wildlife Sanctuary Center (PSSEJ)
dari bulan Juli 2019, pemasangan beberapa fasilitas penunjang untuk from July 2019, installation of several supporting facilities
keberlangsungan Satwa Elang di PSSEJ dan yang terakhir dan menjadi for the sustainability of eagles at PSSEJ, and the release of
tujuan utama pelestarian satwa yaitu Pelepasliaran Satwa Elang. those eagles as the main objective of animal conservation.
Tidak hanya melakukan pelepasliaran, namun secara berkala juga In addition to the release, regular monitoring is also
dilaksanakan monitoring terhadap elang-elang tersebut (Indonesia conducted (Indonesia Power Nest Protector). From 2016 to
Power Nest Protector). Untuk pelepasliaran satwa elang sendiri tercatat 2021, Indonesia Power has released various types of eagles,
dari tahun 2016 sampai dengan 2021 Indonesia Power telah melakukan i.e., Javan Hawk-Eagle, Changeable Hawk-Eagle, and Crested
pelepasliaran Satwa Elang secara berturut-turut, baik itu Satwa Elang Serpent Eagle.
Jawa, Elang Brontok maupun Elang Ular Bido.
Melalui Program Indonesia Power Raptor Protector tahun 2021, Indonesia Through Indonesia Power Raptor Protector Program in 2021, the
Power sudah ikut berkontribusi sebesar 30% dalam peningkatan Company has contributed 30% to increasing the Key Performance
Indikator Kinerja Utama (IKU) Populasi Elang di Indonesia. IKU sendiri Indicators (KPI) of the Eagle Population in Indonesia. The KPI is
merupakan Program Pemerintah melalui KLHK dan Badan Konservasi a Government Program through the Ministry of Environment and
Sumber Daya Alam dan Ekosistem (BKSDAE) yang dalam program Forestry and the Natural Resources and Ecosystem Conservation
tersebut menargetkan populasi elang Jawa di alam bebas meningkatkan Agency (BKSDAE), which targeted to increase the population of
sebanyak 10%/tahun. Javan Hawk-Eagle in the wild by 10% per year.
256 Lapooran Keberlanjutan 2021 PT INDONESIA POWER