Energi Baru Terbarukan (EBT) semakin gencar dikembangkan oleh banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Diversifikasi bahan baku yang memanfaatkan sumber daya alam ini diharapkan dapat menjadi sumber energi utama di kemudian hari. Hal ini sejalan dengan komitmen misi Indonesia Power dalam rangka mewujudkan bisnis pembangkitan tenaga listrik yang bersahabat dengan lingkungan.
Hari ini (13/2), Indonesia Power berkolaborasi dengan PLN, STT PLN dan Pemkab Klungkung mengadakan seminar dengan tema "Metoda TOSS-LK untuk Mendukung Progeam Program Indonesia Bebas Sampah 2020 serta pencapaian target 80.000 MW dan 23% Bauran Energi Baru & Terbarukan di Tahun 2025". Listrik Kerakyatan adalah pekerjaan rumah yang sangat besar, maka dari itu keikut sertaan dari berbagai pihak untuk berperan agar semua menjadi terasa ringan. Begitu kata Lukman selaku ketua penyelenggara dalam sambutannya.
Dalam kesempatan ini pula hadir M.R. Karliansyah, Dirjen Pengendalian Pencemaran & Kerusakan, KLHK RI sebagai Keynote Speaker. Beliau memaparkan peranan pemerintah dalam pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan di Indonesia. UUD tahun 1945 Pasal 28H (1) sebagai landasan amanah bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Upaya-upaya pemerintah dalam menangani pencemaran dan kerusakan lingkungan dalam berbagai aspek seperti udara, air, tanah lahan gambut, lahan akses terbuka terus dilakukan, dalam konteks energi sudah tertang dalam Kebijakan Energi UU. No. 30 Th. 2007. Menyambung dari tema seminar kali ini, KLHK RI mendukung penuh sinergitas antara STT-PLN dan Indonesia Power untuk terus mengembangkan PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah/ Biomassa). "Terimakasih atas riset dan action yang terus dilakukan untuk negara ini, terimakasih atas dukungan IP dan STT-PLN untuk serius dalam hal ini. Karena sampah adalah masalah seluruh nasional saat ini" begitu kalimat penutup yang disampaikan oleh Karliansyah.
Di akhir presentasi, Keynote Speaker bersama dengan seluruh pembicara (I Gede Putu Winastra, Sripenin Inten Cahyani, Dr. Ir. Supriadi Legino, dan Putu Putrawan) melakukan pemukulan gong bersama sebagai simbolis bahwa Seminar dan Pelatihan Waste Management & Waste to Energy yang akan berlangsung sampai dengan 15 Februari 2018 telah dimulai. [jn]